Sabtu, 26 Maret 2016

fanfic first: The first love is irreplaceable

CHAPTER 3
            Hari telah berganti aku berangkat kesekolah dan aku bertemu won woo di dalam bus karena rumahku dan rumahnya sejalur, dia duduk disampingku aku menyambutnya dengan senyuman akupun mengucapkan terimakasih atas bantuannya kemarin malam
 Kami bercanda gurau dan tertawa dengan lepas, seingatanku aku tidak pernah tertawa selepas ini dengan teman ku sendiri selama ini tetapi aku merasakan hal yang berbeda dengannya. Baik, ceria, dan cerdas itulah yang kukenal dari seorang siswa sekaligus pewaris dari VICTORY HIGH SCHOOL, sekolah yang kami tuju sekarang.
Di dalam bus won woo berkata bahwa ia akan mengajakku ke tempat faforitnya nanti saat istirahat sekolah dan ingin mengenalku lebih dalam, ya itu yang ia ucapkan.
            Bel berbunyi saatnya istirahat dan Won woo telah menunggu diluar kelas. Tanganku digenggamnya dan mengajakku begiti saja serontak semua siswa terheran-heran karena won woo yang mereka kenal tidaklah won woo yang aku kenal,  mereka mengenal won woo sebagai pria yang cool dan tampan serta murid terpandai disekolah dan juga hanya akan bergaul dengan anak-anak yang memang ia inginkan.
Kami sampai di lantai 4 sekolah disitu hanya sebuah ruangan seperti rumah peristirahatan yeng seluruh dindingnya adalah kaca sehingga bisa melihat langsung ke seluruh area sekolah.
 “kenapa kau membawaku kemari?”
 “untuk bersenang-senang dan bersantai sampai jam sekolah habis”
Aku pikir won woo memanglah anak yang sangatlah aneh dia rela membolos demi menemaniku sekarang membolos lagi hanya untuk menunjukan tempat faforitnya padaku.
“apa kau tahu tempat ini adalah tempat faforitku dimana aku menenangkan diri dan menyendiri”
Ia bertanya padaku dengan nada yang tenang dan berat.
“mengapa tempat ini dan mengapa kau menyendiri apakah kau selalu mempunyai masalah”
 “tidak juga tempat ini adalah tempat dimana aku dan kakakku dulu menghabiskan waktu bersama-sama sebelum akhirnya dia pergi keluar negeri untuk menetap disana”
“mengapa kakakmu menetap di luar negeri?”
Tanyaku keheranan pada won woo.
“dia bilang ingin melupakan kesalahan terbesarnya yang telah ia buat penyesalan yang selama mungkin ta termaafkan”
“kesalahan apa sampai tidak termaafkan?”
Aku terkejud serta penasaran, kesalahan apa yang telah dibuat oleh kakak won woo. Won woo tidak menjawab pertanyaanku ia hanya duduk disalah satu pilar menghadap halaman dan terlihat sangat sedih dan kesepian. Aku mendekati dan duduk tepat disamping won woo ia menyandarkan kepalanya di pundakku dan memejamkan matanya.
“apakah kau mau menjadi temanku, teman yang selalu disisiku dan tempatku bersandar disaat aku merasa sendiri?”
Pertanyaan dari won woo membuatku menjadi tersentuh apakah dia sama denganku bahkan ia lebih menyedihkan dariku aku mendengar bahwa keluarganya dulu memiliki perusahaan terbesar di seoul tetapi keluarganya bangkrut saat itu ia masih berusia 14th dan ayahnya terkena serangan jantung karena kebangkrutannya itu hingga ayahnya meninggal dunia, setelah itu kakaknya menjadi pemurung dan semenjak ayahnya meninggal ibunya terlalu sibuk dengan mengurus VICTORY HIGH SCHOOL yang sudah diberikan oleh kakeknya won woo untuk keluarganya agar dapat menutupi ekonomi keluarganya.
            “aku akan menjadi temanmu dan akan menjadi sahabat terbaikmu”
 jawabku dengan yakin, won woo menatapku dan tersenyum
“gomawo my angel”
“apa, kau panggil aku apa?”
Aku terkejut dengan apa yang won woo katakana dia memanggilku dengan sebutan angle.
“molla”
Dengan cepat ia menjawab pertanyaanku dan berbaring dipangkuanku. Aku memandangi won woo dengan teliti dan membelai rambutnya yang kecoklatan itu dendan lembut, tanpaku sangka won woo tidak tertidur dan dia mencium bibirku dengan cepat, dengan cepat aku mendorongnya.
“apa yang kau lakukan”
“aku? Apa yangku lakukan, aku sedang mengungkapkan rasa cintaku padamu”
Dengan senyuman ia menyatakan kalimat yang membuatku bingung.
“kau ini”
Aku langsung pergi tanpa menoleh kebelakang meninggalkan won woo sendiri disana, sesampainya aku di taman aku melihat kembali won woo di lantai 4 itu dia sedang berdiri sambil memejamkan matanya.
Apa mungkin ia benar-benar mencintaiku tetapi kita baru berkenalan 3 hari yang lalu, tetapi tatapanya gayanya dan cara ia memperlakukanku cukup membuatku untuk tertarik padanya apa ini tandanya aku juga mencintainya?.
            Bel pulang sekolah berbunyi aku segera keluar kelas untuk segera pulang dan aku berpapasan won woo didepan kelas ia coba menghalangi langkahku dan akupun mendorongnya lalu aku pergi begitu saja tanpa berani menatap mata won woo.
Kringngngng telfon dari kakak
“yeobseo”
“lin ta-ya maaf hari ini aku tidak bisa menjemputmu ada urusan sampai 3 hari kedepan karena aku harus pergi ke jeju island untuk bisnis kita disana apa kau tidak ada masalah jika kau keberatan aku akan segera menyuruh sopir untuk membawamu sekalian kebandara, oya aku akan segera mengirim sopir untuk menjemputmu dari sekolah”
“ahhh tidak perlu aku akan tetap di seoul kakak lanjutkan saja pekerjaan kakak aku akan baik-baik saja dan tidak perlu mengirim sopir pengganti”
“baiklah hati-hati aku akan membawakanmu sesuatu sewaktu aku pulang”
“hmmm araseo dan hati-hati disana”

Akhirnya telfon terputus dan aku harus menunggu bus di pemberhentian bus. Bus tiba dan sewaktu aku akan masuk won woo menggandengku untuk masuk sekilas aku melepaskan tangannya dan membiarkan dia masuk sendiri akupun segera pergi dan kurasa tidak berat jika pulang berjalan kaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar