Sabtu, 26 Maret 2016

fanfic first: The first love is irreplaceable

CHAPTER 4
Sebuah gang tiga blok dari apartementku, aku melihat sekumpulan pemuda dan kurasa mereka akan melakukan hal yang tidak kuinginkan. Aku melepas tasku dan kupikir akan melawan mereka ber5.
Mereka jatuh dan kurasa mereka tidak akan terima dikalahkan oleh seorang gadis, benar saja mereka mengambil kayu dan akan memukulkannya padaku, tiba-tiba seorang pria memelukku untuk menghalau mereka memukulku dengan taruhan punggungnya akan menerima pukulan itu.
Bertubi-tubi para pemuda itu memukul orang yang memelukku itu dan tanpa kusadari orang yang memelukku adalah won woo.
“apa yang kau lakukan kau terluka, cepat menyingkir dariku”
“aku akan menyingkir dan melawan mereka jika kau tidak marah lagi padaku dan memaafkan aku”
Jawab won woo yang tetap memelukku
“kau ini cepat, cepat menyingkir”
Aku mulai kawatir pada keadaan won woo yang sisi punggungnya mulai mengeluarkan darah entah aku menjadi sangat bersalah padanya “baiklah aku memaafkanmu dan cepatlah menyingkir dariku”
Aku mendorongnya untuk menjauh dariku ia terseyum di sampingku tetapi para pemuda tadi membalas dan tanpa ku sadari mereka hamper mengenai kepalaku jika won woo tidak menghalaunya dengan langannya.
Won woo melihatku menangis dan diapun segera menghajar para pemuda tadi hingga mereka kabur. Aku menangis melihatnya penuh luka karnaku.
“pabo-pabo”
Aku tidak tahu mengapa ia melakukan itu.
            Aku membawa won woo ke rumahku ia terkejut.
“kau ini sangatlah kaya tetapi kenapa kau menggunakan bus untuk kesekolah kenapa tidak menggunakan sopir untuk mengantarmu kau bisa pamer mobilmu ke setiap anak atau kau mengunakan baju bermerek ke sekolah?”
“kau juga kenapa menggunakan bus dan mengapa kau tidak memakai pakaian yang bermerek kesekolah kau pemilik sekolah bahkan rumahmu juga mewah”
 tanyaku pada won woo sembari aku mengambil obat untuk mengobatinya.
“karena aku tidak suka mencolok dan juga barang mewah tidaklah terlalu penting untukku sedangkan aku hanya mengenakan hal-hal yang nyaman dan kusuka tidak perduli itu bermerek atau bukan”
Jawab won woo dengan percaya diri
“kalau begitu itu juga jawabanku”
“ah jinja ternyata kita mempunyai banyak kesamaan dalam hal hobi dan kesukaan wah kita jodoh”
Aku langsung menatapnya membuatnya berhenti berbicara.
“Ah bisakah kau pelan sedikit itu sangat menyakitkan”
Aku tidak pernah menjawabnya lagi kupikir tidak penting menjawabnya.
            Aku menghantar won woo untuk menuju kamar tamu.
“beristirahatlah sementara disini”
“baiklah”
Aku mengantarkan makanan dan menyuapinya karena tangan kanannya terluka dan kukira aku semakin suka padanya.
“apakah aku boleh menanyakan sesuatu padamu, apa kau sendirian dirumah ini karena aku lihat dari tadi hanya pelayanmu saja yang terlihat apakah kau punya saudara dan dimana kedua orang tuamu?”
“kakakku sedang berada dijeju island untuk alas an pekerjaan dan orang tuaku….”
Aku merasa teringat pada orang tuaku dan tidak kusangka aku meneteskan air mataku akupun segera menghapusnya dan terseyum
“orang tuaku telah pergi kesurga”
Jawabanku sambil kembali menangis dan akupun segera meninggalkan won woo aku tidak ingin ia melihatku menangis lagi ke2 kalinya.
“ahh bagaimana ini aki telah membuatnya menangis”
Aku selalu sedih setiap mengingat orang tuaku dan aku tidak bisa erasa tenang jika mengingat pembunuhan 3th lalu. Aku mendengar suara orang melangkah menuju kearahku
“kenapa kau berada disini?”
Tanyaku pada orang itu sambil mengusap air mataku yang membasahi pipiku.
Won woo memelukku dari belakang tepat dimana aku berdiri disamping ranjang
“maafkan aku aku tidak sengaja menanyakan hal itu dan jika kau ingin cerita atau menangis datanglah padaku aku akan mendengarkanmu”
Perkataannya itu membuat aku meneteskan airmataku kembali. Won woo membalikkan badanku dan mengusap lembut pipiku yang basah
“tenanglah dan jangan menangis aku akan semakin mencintaimu jika kau menangis karena disaat menangis kau terlihat sangat lucu dan manis”
Akupun terseyum kecil mendengar kata-katanya itu. Won woo mendekatkan wajahnya ke wajahku dan entah apa yang terjadi seakan waktu terkunci dan dunia menjadi sepi disaat bibir kami bertaut. Hanya suara detak jantung yang terdengar dengan jelas dan perasaan tenang yang menyelimuti kami berdu.
Sekarang  Won woo membuatku bereda di atas ranjang sembari bibir kami masih tidak terpisahkan ia memelukku semakin erat akupun tidak bisa berkata dan tanganku semakin erat berpegangan pada pinggangnya sebelum bibir kami semakin menjauh.
Won woo menatap dan mengusap wajahku iapun langsung memelukku dan entah kenapa aku menjadi sangat nyaman berada di dalam dekapan won woo apakah aku benar-benar mencintainya.
“I LOVE YOU MY ANGLE”
Bisikan won woo terdengar di telingaku dan membuat ku semakin gila akan semua kalimat yang telah ia ucapkan kepadaku
“I LOVE YOU TOO”
Jawaban yang entah mengapa aku ucapkan. Dan selama semalaman aku tidur didalam kehangatan dekapan won woo yang menenengkanku semalam, semalaman dia menjagaku disampingku dan menyayikan sebuah lagu yang sangat menyentuhku berjudul MY LOVE

neoui ireumboda oneureun
ireoke neol bureulge
My love my love my love
yojeum na isanghada
ireon ge an eosaekhada
neon jeomjeom nal bakkugo isseo

neol manjiryeoda geuman
nae soneul sumgyeosseo sojunghanikka
aekkujeun piano manjidaga
tteoollatdeon mellodi

eottae nae moksori
ttwineun gaseumsori neoege daheumyeon
nae mam jom arajura
neoege michyeoganeun nal
heongkeureojin meori kkeuteomneun jansori
geu modeun geotdeuldo saranghal su isseo
neon geuraedo gyeolguk yeppeul geonikka


My love, my love
I’ve given all my soul

itjanha uri geuttae an mannasseotdamyeon
naui modeun geon
mongnonghan yeongi sok
koekoehaejin geonbaeppunin bameuro

eottae nae moksori
ttwineun gaseumsori neoege daheumyeon
nae mam jom arajura
neoege michyeoganeun nal
heongkeureojin meori kkeuteomneun jansori
geu modeun geotdeuldo saranghal su isseo
neon geuraedo gyeolguk yeppeul geonikka

My love, my love
You're my last love, last love
You're the sweetest girl
I've ever met
My love, my love
I've given all my soul
I've given all my soul
All my soul

Pagi telah tiba aku menyiapkan makanan diatas meja makan dan tidak lama kemudian won woo datang.
“selamat pagi my angle kau bangun pagi sekali, oh… daebak kau yang memasak semua ini wah kau ini, o’iya aku bertanya-tanya kau bangun sepagi itu dan menyiapkan semua ini apakah kau setiap hari seperti ini atau karna aku berada disini dan kau ini sudah mandikah?”
“aish kau ini, ini memang rutinitasku setiap pagi dan aku juga sudah mandi kau saja yang terlalu lama tidur dan terlalu lama dikamar mandi dan apa yang kau kenakan itu dirumahku tidak ada baju seperti itu bahkan kakakku juga tidak punya yang seperti itu kemarin kau datang bukan mengenakan baju itu bukan?”
Tanyaku keheranan dengan bajunya dengan setelan celana panjang dan hem panjang berwarna kebiruan yang ia lipat pada bagian tangan sampai siku.
“ya aku lupa bahwa aku membawa baju di tasku o’iya terimakasih untuk baju kakakmu yang kau pinjamkan kemarin”
“baiklah tidak masalah”
“wah kau pasti bertanya ternyata aku sangatlah tampan apa aku memanglah seorang kekasih dari laki-laki yang ada dihadapanku ini?”
Won woo menggodaku dengan kata-katanya yang tak bisa kupungkiri lagi bahwa aku benar-benar terpikat padanya
“kau ini tidak ada pikiran seperti itu dalam pikiranku bahkan memikirkanmu saja tidak”
Kenapa, kenapa sekarang aku bahkan membohongi diriku sendiri. Aku membalikan badan dan beranjak menuju dapur sebelum tiba-tiba won woo memelukku dari belakang dan.
“kalau kau sekarang tidak memikirkan itu maka pikirkan hal yang akan kuucapkan setelah ini, kau tidak memikirkanku tetapi aku selalu memikirkanmu, kau tidak merindukanku tetapi aku selalu merindukanmu, kau tidak menginginkanku tetapi aku selalu memikirkanku bahkan aku menjadi gila karna terus memikirkanmu, disaat pertama bertemu aku mulai tertarik padamu dan kini aku semakin tertarik padamu bahkan terlalu mencintaimu dan aku berharap kita dapat bersama”
Sambil membalikan badanku ia menatap dalam kedalam mataku.
“dan aku tahu kau juga mempunyai perasaan yang sama denganku”
Apa, apa ini dia apa mungkin dia bisa mengetahui perasaan ku hanya dengan menatapku.
Pagi ini kami makan bersama dan dia berada disebelahku dan kini tangannya sudah lebih baik sehingga dia makan dengan tangannya sendiri.  
Kami selesai makan dan akupun meneguk susu yang mengisi gelasku setengah penuh.
“chagi-ya ada susu di bibirmu”
Aku segera mengambil tisu dan mencoba membersihkan susu yang ada di bibirku. Tangan Won woo menahan tangan ku dan Cupp bibirnya menyentuh bibirku.
“sudah bersih”
Aku membulatkan mataku setelah apa yang dilakukan Won woo.
“ya apa yang kau lakukan?”
Won woo tersenyum tanpa wajah bersalah sedikitpun.
Aku segera membereskan meja makan dan sejak aku membersihkan meja makan won woo selalu menatapku dan entah kenapa hatiku rasanya sangat gugup,.
Ppraaangg~~~
Satu piring jatuh, Won woo segera menghampiriku dan membereskan piring itu. Aku tidak mengijinkannya dan akhirnya kami membereskan piring pecah itu bersama dan tidak disengaja kakiku menginjak pecahan piring sehingga kakiku berdarah dan won woo pun segera melihatnya dan membantuku berdiri tetapi kakiku terlalu sakit merasakannya dan akhirnya Won woopun memnggendongku menuju kursi tamu lalu ia memerintahkan pelayan untuk membersihkan pecahan piring tadi.
“gwencana”
“hmm tetapi agak sakit sedikit”
Won woo membersihkan lukaku dan memberinya perban berhubung kaki yang terkena pecahan adalah telapak kaki sehingga aku tidak bisa berjalan karena rasa nyeri akhirnya won woo menggendongku ke kamar dan membaringkankku untuk bersantai karena ini adalah hari minggu dan kami tidak berangkat sekolah.
Aku menonton televisi dan itulah yang selalu membuatku bosan.
“apa kau bosan?”
Tanya won woo saat masuk ku kamarku.
“ya jika hanya menonton televisi dan tanpa kegiatan apapun selalu membuatku bosan”
“kalau begitu bagai mana kalau kita menonton DVD saja agar lebih seru”
Usulan won woo sepertinya menarik dan kami mulai mencari DVD sebelum won woo menemukan DVD film horror yang tak pernah ku tonton karena aku tidak berani menontonnya. Akhirnya kami menonton film horror tadi walaupun won woo telahku jelaskan bahwa aku sangat takut pada film horror tetapi won woo penasaran ingin menontonnya.
“apa kau takut”
Tanya won woo dengan nada menggoda.
“ya aku takut lalu apa”
“kalau kau takut kau boleh memelukku”
Dia menggodaku lagi dan akhirnya aku melotot dan mendorong badanya. Film telah dimulai dan sampailah pada bagian yang sangat menakutkan
“aaaaaaaaaa…….”
Teriakku sambil memeluk won woo erat-erat dan won woo pun memelukku sambil tertawa.
“kau ini”
Aku berteriak pda won woo dan dia semakin metertawakanku. Aku mematikan televisi itu dan menyuruh won woo pergi dari kamar dan iapun menurutinya.
Won woo pulang dan ada rasa yang aneh kurasakan disaat dia berpamitan, aku merasa aku tidak ingin ia tinggalkan aku ingin dia tetap disampingku.
“chagi aku akan pulang jika ada apa-apa kabari aku dan untuk besok pagi aku akan menjemputmu untuk berangkat sekolah jadi tunggulah namjachingu mu ini besok”
“sejak kapan kau menjadi namjachingu ku hah?”
“sejak kau bilang bahwa kau mencintaiku kemarin”
“benarkah pasti aku sedang kerasukan atau sedang mabuk waktu itu”
“yau kau memang sedang mabuk, mabuk akan cinta mu kepada ku”
“sudahlah cepatlah pergi dari hadapanku”
“baiklah dan jika kau merindukanku cepat hubungi aku”

Sambil tertawa Won woo pergi dan kurasa muka ku sudah berubah merah karena mendengar perkataannya aku menahan malu ku di balik selimut sambil terseyum malu. Dan saat ku rasakan memang ada yang berubah saat aku bersamanya karena aku belum pernah merasakan lega dan bahagia saat bersama laki-laki yang baru kekenal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar